Huawei telah menciptakan gebrakan di pasar smartphone dengan peluncuran seri Mate 60 yang mendukung jaringan 5G setelah sanksi dari Amerika Serikat. Antusiasme masyarakat China terhadap ponsel ini mengembalikan posisi Huawei ke dalam ‘Top 5’ merek ponsel terlaris di negara tersebut. Namun, peluncuran penerusnya, yakni seri Mate 70, tidak mendapat respon yang sesuai dengan seri sebelumnya.
Firma broker Jefferies melaporkan bahwa antusiasme terhadap seri Mate 70 jauh di bawah ekspektasi, berdasarkan frekuensi pembahasan dan review online. Bahkan, estimasi awal untuk pengiriman 48 juta unit smartphone Huawei pada tahun ini berisiko untuk turun. Seri sebelumnya, Huawei Pura 70, hanya berhasil mengirimkan 5 juta unit sejak diluncurkan pada April.
Meskipun seri Mate 60 sebelumnya telah terjual sebanyak 12-13 juta unit, di bawah estimasi awal, peluncuran Mate 70 juga dihadapi dengan tantangan. Jefferies menyoroti bahwa produksi chipset menjadi kendala bagi seri Mate 70, mengingat masalah pasokan yang dialami sejak peluncuran Mate 60.
Analisis dari Canalys, Toby Zhu, memprediksi penurunan minat terhadap ponsel Huawei yang baru, mengingat pasar dan industri akan cenderung stagnan setelah bangkitnya Huawei tahun lalu. Meskipun demikian, Zhu memperkirakan Mate 70 akan tetap memiliki tingkat penjualan yang lebih baik dari Mate 60, disertai dengan peningkatan dalam kapasitas produksi.
Sentimen patriotik yang membawa Huawei keluar dari keterpurukan masih cukup kuat, terbukti dengan Huawei berhasil menempati peringkat kedua sebagai pasar ponsel terlaris di China di kuartal-III 2024. Sementara itu, Apple juga mengalami peningkatan dalam permintaan iPhone di China, terutama dengan peluncuran seri iPhone 16 yang berfokus pada kecerdasan buatan. Apple Intelligence, fitur berbasis AI yang diperkenalkan Apple, diharapkan dapat memberikan keunggulan kompetitif di pasar yang semakin ketat.
