Google DeepMind telah meluncurkan model AI terbaru untuk meramal cuaca yang disebut ‘GenCast’. Dalam dokumen yang dipublikasikan di Nature, tim peneliti DeepMind mengklaim bahwa GenCast mampu mengungguli sistem ramalan cuaca yang ada, termasuk ENS yang biasanya digunakan untuk meramalkan kondisi cuaca hingga 15 hari ke depan. GenCast menawarkan pendekatan berbeda dengan ENS, dengan menciptakan distribusi probabilitas yang kompleks dari skenario cuaca masa depan berdasarkan kumpulan prediksi. Melalui pelatihan berdasarkan data cuaca hingga tahun 2018, GenCast telah terbukti lebih akurat dengan tingkat keakuratan mencapai 97,2 persen dibandingkan dengan ENS.
Google juga telah mulai mengintegrasikan model-model cuaca berbasis AI, termasuk GenCast, ke dalam layanan seperti Google Search dan Maps. Rencananya, Google akan merilis perkiraan real-time dan historis dari GenCast yang dapat digunakan oleh siapa pun untuk penelitian dan model mereka sendiri. Dengan adanya perkembangan ini, implementasi kecerdasan buatan semakin meluas dan memainkan peran yang penting dalam memprediksi cuaca dan membantu masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam seperti gempa dan hujan lebat.