Elon Musk, miliarder terkenal, telah menyumbangkan sejumlah besar uang untuk mendukung kampanye Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat. Jumlah total sumbangan yang diberikan oleh Musk mencapai US$242,6 juta (sekitar Rp 3,8 triliun), menjadikannya sebagai penyumbang terbesar bagi Trump. Selain Musk, juga ada tokoh lain seperti Marc Andreessen dan Jan Koum yang turut memberikan sumbangan, meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit.
Pemilihan presiden AS terbaru telah menunjukkan peningkatan jumlah sumbangan dari tokoh-tokoh di dunia teknologi kepada kandidat presiden terpilih. Kamala Harris, yang juga merupakan penantang Trump dalam pemilu, juga menerima dukungan finansial yang signifikan dari para pendiri perusahaan teknologi terkemuka seperti Dustin Moskovitz, Reid Hoffman, dan Chris Larsen.
Sumbangan-sumbangan ini dibuat melalui berbagai cara, termasuk melalui komite aksi politik dan Super Pac. Meskipun tidak semua detail sumbangan diketahui secara publik, namun hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran industri teknologi dalam mempengaruhi peta politik di Amerika Serikat.
Dengan adanya aturan yang memungkinkan sumbangan politik tanpa batas melalui Super Pac, tokoh-tokoh seperti Elon Musk memiliki kewenangan untuk memberikan sumbangan dalam jumlah besar sesuai dengan kepentingan politik dan ekonomi mereka. Fenomena ini menyoroti kompleksitas dunia politik dan teknologi serta pengaruhnya dalam arus politik global.