Rencana merger antara XL Axiata dan Smartfren masih dalam proses persetujuan dari Kementerian Komunikasi dan Digital. Meskipun rencana aksi korporasi telah disampaikan sebelumnya, namun surat resmi tentang keputusan merger belum diterima dari kedua perusahaan terkait. Wayan Toni Supriyanto, Plt Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komdigi, menyatakan bahwa kejelasan dan kelancaran proses transisi usaha menjadi hal yang penting dalam merger ini. Selain itu, perusahaan diharapkan mempertimbangkan cost-benefit setelah merger, terutama terkait sumber daya manusia yang ada. Harapannya, merger ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat serta mendukung program transformasi digital. Dengan demikian, diharapkan peningkatan kualitas layanan, cakupan layanan yang lebih luas, harga yang terjangkau, serta inovasi layanan bisa terwujud. Selain itu, diharapkan bahwa merger ini juga dapat memberikan kontribusi dalam efisiensi industri dan peningkatan kinerja perusahaan.
“XL-Smartfren Merger: Fokus Pada Karyawan dan Pelanggan”
Read Also
Recommendation for You
Kebocoran data atau peretasan telah menjadi masalah yang sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Hal…
ByteDance, perusahaan asal China yang merupakan pemilik TikTok, telah mengalokasikan lebih dari 150 miliar yuan…
Anggota DPR Amerika Serikat mengaku bingung dengan proposal terbaru Donald Trump untuk menyelamatkan TikTok dengan…