Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah memerintahkan pemerintah dan bank terbesar di negaranya, Sberbank, untuk menjalin kerja sama dengan sistem kecerdasan buatan (AI) China. Instruksi ini diterbitkan di situs resmi Kremlin, mengikuti pengumuman sebelumnya bahwa Rusia akan bekerja sama dengan anggota BRICS, termasuk China, dalam pengembangan AI. Kerja sama ini bertujuan untuk menantang dominasi Amerika Serikat dalam teknologi kecerdasan buatan, yang selama ini telah membatasi akses Rusia dan China. Dengan kemitraan strategis ini, Rusia berharap dapat mengatasi ketertinggalannya dalam pengembangan AI dan menyaingi AS, China, India, dan Brasil. Putin juga telah mengumumkan pembentukan Jaringan Aliansi AI baru untuk memperkuat kerja sama antarnegara dalam pengembangan teknologi canggih. Meskipun Rusia saat ini berada di peringkat ke-31 dari 83 negara dalam pengembangan AI, mereka berusaha untuk terus maju dan bersaing dengan negara-negara lain yang lebih berkembang dalam bidang ini. Selain itu, Putin juga berencana untuk melibatkan negara non-Barat dalam kolaborasi ini guna menantang dominasi AS dalam bidang teknologi di abad-21.
Kekuatan Rusia-China: Ancaman Bersama di 2025

Read Also
Recommendation for You

Sebuah penelitian terbaru dari ilmuwan Radboud University di Belanda telah mengungkap temuan mengejutkan mengenai akhir…

Perubahan Cuaca di Indonesia: Prediksi BMKG Cuaca di Indonesia dalam beberapa hari ke depan dipengaruhi…

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan baru dalam negosiasi masa depan TikTok dengan memastikan bahwa…

CNBC Indonesia menyelenggarakan Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era…

Penemuan objek asing yang menabrak orbit Bumi baru-baru ini telah memicu kembali spekulasi seputar keberadaan…