Berita  

“Alasan PHK 200.000 Pekerja Wall Street: Penemuan Terbaru”

“Alasan PHK 200.000 Pekerja Wall Street: Penemuan Terbaru”

Artificial Intelligence (AI) dianggap akan menelan lebih banyak korban di masa depan dengan hilangnya setidaknya 200 ribu pekerjaan di Wall Street dalam 3-5 tahun ke depan. Survei dari Bloomberg Intelligence menunjukkan bahwa banyak Chief Information Technology memperkirakan pemotongan sekitar 3% pekerjaan dalam waktu yang akan datang, dengan satu dari empat perusahaan yang disurvei mengatakan akan melakukan pemutusan hubungan kerja pada 5-10% karyawan mereka. Pekerjaan yang paling berisiko adalah peran back office, middle office, dan operasional karena mereka melakukan tugas-tugas rutin yang dapat digantikan oleh teknologi otomasi yang lebih efisien.

Namun demikian, AI tidak akan sepenuhnya menghilangkan pekerjaan, namun akan mengarah pada transformasi tenaga kerja. Meskipun ada kemungkinan PHK, laporan juga menyatakan bahwa efisiensi yang ditingkatkan oleh AI dapat mengurangi biaya bagi bank-bank dan meningkatkan laba sebelum pajak sebesar 12-17% pada tahun 2027. Dalam survei yang sama, empat dari lima orang berpendapat bahwa AI akan meningkatkan produktivitas dan pendapatan hingga 5% dalam tiga hingga lima tahun ke depan.

Keseluruhan, perkembangan AI akan membawa perubahan dalam dunia kerja saat ini dan membuka peluang baru dengan transformasi tenaga kerja. Masyarakat perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi gelombang perubahan ini dan mencari cara untuk beradaptasi dengan teknologi yang terus berkembang.