Peneliti keamanan siber telah menemukan bahwa karyawan yang bekerja di perusahaan rintisan atau startup yang tutup dan mengalami PHK rentan menjadi target penipu pembobol rekening. Eks karyawan startup yang gulung tikar tersebut sangat rawan data mereka dicuri, termasuk nomor Jaminan Sosial dan informasi rekening bank, melalui data yang terdapat di aplikasi Slack. Dylan Ayrey, seorang peneliti dan CEO perusahaan rintisan Truffle Security, menyoroti kelemahan ini dalam sebuah konferensi keamanan. Ia menemukan bahwa hacker dapat membeli domain yang tidak aktif dari startup yang bangkrut dan menggunakan akses tersebut untuk masuk ke berbagai aplikasi software cloud perusahaan. Dengan memiliki informasi email mantan karyawan yang kena PHK, peretas dapat mengakses data-data sensitif perusahaan. Ancaman ini sangat serius karena data dari sistem SDM cloud paling mudah dimonetisasi. Meskipun setiap startup yang tutup dengan domain yang dijual dapat menjadi target, karyawan mereka terutama rentan karena sering menggunakan aplikasi Google dan software cloud dalam operasional bisnis. Hal ini membuat puluhan ribu mantan karyawan dan jutaan akun perangkat lunak SaaS berisiko terhadap serangan penipu pembobol rekening.
“Startup Tutup: Waspada Penipuan Karyawan”

Read Also
Recommendation for You

Pada tanggal 26 April 1986, dunia menyaksikan tragedi nuklir Chernobyl yang menewaskan sekitar 60.000 jiwa…

Sebuah penelitian terbaru dari ilmuwan Radboud University di Belanda telah mengungkap temuan mengejutkan mengenai akhir…

Perubahan Cuaca di Indonesia: Prediksi BMKG Cuaca di Indonesia dalam beberapa hari ke depan dipengaruhi…

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan baru dalam negosiasi masa depan TikTok dengan memastikan bahwa…

CNBC Indonesia menyelenggarakan Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era…