TikTok mengalami masalah di Amerika Serikat dengan lumpuh total selama 12 jam pada Sabtu (19/1) waktu setempat. Presiden AS, Donald Trump, langsung mengeluarkan perintah eksekutif untuk memulihkan layanan TikTok hingga 75 hari ke depan sambil bernegosiasi agar aplikasi asal China tersebut dapat terus beroperasi di AS. Namun, meskipun layanan TikTok sudah pulih, aplikasi tersebut masih belum tersedia di Apple App Store dan Google Play Store di AS, menyebabkan kegelisahan di kalangan pengguna. Banyak yang telah menghapus TikTok dari perangkat mereka dan kesulitan untuk mengunduhnya kembali. Situasi ini memunculkan kesempatan di mana beberapa oknum menjual perangkat yang sudah memiliki TikTok di e-commerce eBay dengan harga mencapai US$50.000.
Ketidakjelasan nasib TikTok di AS juga membuat Apple dan Google enggan untuk menyediakan aplikasi tersebut untuk di-download secara resmi. Hanya pengguna yang sudah memiliki TikTok sebelum pengumuman penutupan yang masih bisa mengakses aplikasi tersebut. Sementara itu, negosiasi antara Trump dan TikTok menarik perhatian, di mana Trump merekomendasikan agar kepemilikan TikTok di AS dialihkan sebagian ke investor AS. Selain itu, tokoh-tokoh terkenal seperti Elon Musk dan Frank McCourt juga mulai menawarkan penyelesaian untuk masalah ini.
Dalam menghadapi situasi ini, satu pengguna TikTok, Nicole Norman, menyatakan kelelahannya dan bahkan ingin meninggalkan platform tersebut sepenuhnya. Belum adanya kepastian mengenai nasib TikTok membuat beberapa pengguna merasa terbebani dan lelah. Semua pihak, termasuk pengguna dan pemilik TikTok, menanti keputusan yang akan memengaruhi kelangsungan platform ini ke depan.