Sekte kecerdasan buatan (AI) asal San Fransisco kembali menjadi sorotan karena terlibat dalam kasus pembunuhan. Beberapa pengikut sekte Zizian ditangkap atas kasus pembunuhan yang terjadi di dua kota berbeda di Amerika Serikat. Kasus pembunuhan tersebut melibatkan seorang pria dan seorang wanita yang kemudian ditangkap oleh penegak hukum federal AS.
Menurut laporan dari Futurism, kasus pembunuhan terjadi di Vermont dan Redding. Seorang wanita berusia 21 tahun bernama Teresa Youngblunt diduga terlibat dalam pembunuhan seorang petugas penjaga perbatasan di Vermont. Sementara di Redding, seorang pria berusia 22 tahun bernama Maximillian Snyder ditangkap atas kasus pembunuhan seorang pria berusia 82 tahun.
Investigasi penegak hukum menemukan bahwa kedua terduga pelaku tersebut adalah pengikut sekte Zizianisme. Mereka bahkan pernah mengajukan izin pernikahan di negara bagian Washington sebelum tertangkap. Kelompok Zizian, yang berbasis di sekitar San Fransisco, memiliki keyakinan bahwa kecerdasan buatan akan menggantikan peran manusia di masa depan.
Selain itu, kelompok ini juga diyakini memiliki keterkaitan dengan beberapa kasus kematian lainnya. Nama Zizianisme pun mulai dikenal sebagai sekte pembunuh atau geng pembunuh karena sejumlah kasus kematian yang terjadi. Kasus ini juga mengungkapkan konspirasi Zizianisme dalam mempercepat proses kecerdasan buatan mengambil alih kendali manusia. Dalam kasus ini, beberapa anggota sekte tersebut terlibat dalam aksi pembunuhan yang menimbulkan pertanyaan serius terhadap kelompok tersebut.