Teknologi verifikasi mata kini semakin berkembang dan memungkinkan Tools for Humanity lewat World untuk menggunakan mata sebagai cara untuk memverifikasi identitas seseorang. Hal ini diungkapkan oleh Chief Information Security Officer Tool for Humanity, Adrian Ludwig, dalam acara peluncuran World di Indonesia. Teknologi ini berfokus pada bagian selaput pelangi mata yang unik, dengan kemampuan mengenali iris mata yang lebih unik daripada sidik jari atau wajah.
Perangkat bernama Orbs digunakan untuk mengambil gambar mata pengguna, yang nantinya akan digunakan untuk memverifikasi keaslian identitas manusia. Keunggulan teknologi ini adalah dapat membantu mengatasi masalah identitas ganda yang sering digunakan untuk tindakan penipuan.
Untuk menggunakan layanan World, pengguna perlu mengunduh dan menginstal aplikasi World App yang tersedia di PlayStore dan AppStore. Pengguna akan diminta untuk membuat username dan password tanpa memasukkan data pribadi apa pun. Selanjutnya, pengguna akan diminta untuk melakukan backup data retina yang akan digunakan untuk verifikasi. Proses verifikasi dilakukan dengan memindai QR yang akan dibaca oleh perangkat Orbs untuk kemudian pengguna menjalankan langkah-langkah verifikasi seperti pengambilan gambar mata.
Dengan privasi pengguna sebagai prioritas utama, General Manager Indonesia Tools for Humanity, Wafa Taftazani, menegaskan bahwa tidak ada data pribadi yang disimpan oleh World. Proses verifikasi hanya meminta username dan password pengguna, tanpa melibatkan data pribadi apapun. Gambar mata yang diambil akan langsung dihapus dan tidak disimpan. World bertujuan untuk menjaga keamanan interaksi di dunia maya dan memberikan keyakinan bahwa pengguna adalah manusia bukan AI atau bot. Diharapkan teknologi ini dapat membantu dalam melawan penipuan online dan memastikan interaksi online tetap aman. Sistem ini dapat digunakan oleh berbagai perusahaan teknologi di Indonesia untuk membangun aplikasi atau situs web yang aman dan terjamin keaslian pengguna.