Sejumlah peneliti telah mengungkapkan cara baru untuk mengubah panas asap knalpot menjadi energi listrik yang dapat digunakan di berbagai kendaraan bermesin, mulai dari mobil hingga helikopter. Hal ini dijelaskan dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal ACS Applied Materials & Interfaces, di mana sistem konversi energi ini dirancang untuk dipasang di knalpot mobil atau ventilasi pembuangan panas helikopter. Meskipun prototipe yang diuji oleh peneliti hanya mampu menghasilkan energi sebesar 40 Watt, hal ini cukup untuk menyala lampu.
Teknologi inovatif ini dikenal sebagai generator termoelektrik, yang bekerja dengan cara menangkap panas dan mengalirkannya dari sisi panas ke sisi dingin, sehingga menciptakan arus listrik. Untuk mencapai hal ini, peneliti menggunakan semikonduktor berbahan bismuth-telluride. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah mempertahankan perbedaan suhu, terutama dalam menjaga agar sisi dingin tetap dingin setelah terkena panas.
Terdapat berbagai solusi yang diusulkan untuk menjaga suhu tetap stabil, salah satunya adalah menggunakan air sebagai pendingin. Namun, hal ini dapat membuat perangkat menjadi lebih kompleks. Sebagai alternatif, para peneliti menggunakan desain heatsink serta sirip-sirip yang membungkus knalpot untuk membuang panas melalui konveksi. Keefektifan sistem ini juga tergantung pada kecepatan kendaraan, di mana semakin cepat kendaraan bergerak, semakin efisien juga sistem tersebut dalam menghasilkan listrik.
Melalui simulasi kendaraan yang bergerak cepat, peneliti berhasil menghasilkan listrik dengan daya 56 Watt pada kecepatan tertentu di jalan raya dan 146 Watt pada kecepatan helikopter. Hasil ini membuka peluang untuk integrasi perangkat termoelektrik dalam aplikasi praktis di masa depan. Dengan demikian, potensi penggunaan energi panas knalpot sebagai sumber listrik alternatif semakin terbuka lebar.
