Perang dagang antara Amerika Serikat dan China telah mendorong perusahaan China, seperti iFlyTek, untuk mengalihkan pasar mereka ke Eropa. Wakil Presiden Vincent Zhan mengakui dampak perang dagang ini terhadap perusahaan, terutama karena Amerika Utara menjadi pasar terbesar iFlyTek di luar China. Demi mengatasi dampak ini, perusahaan berencana membuka kantor baru di Paris, Perancis pada tahun ini atau tahun 2026, serta memperluas bisnis ke Spanyol dan Italia di masa depan.
Pada acara Mobile World Congress 2025 di Barcelona, iFlyTek meluncurkan tablet baru dengan kemampuan transkripsi percakapan sebagai upaya perusahaan untuk fokus pada pasar Eropa. Selain itu, perusahaan juga berupaya mengdiversifikasi rantai pasokan untuk mengurangi dampak tarif dan memperluas bisnis mereka.
Meskipun masuk dalam daftar hitam Amerika Serikat sejak 2019, iFlyTek terus berjuang dengan cara menggunakan chip buatan perusahaan China lainnya, Huawei, serta mengembangkan model AI sendiri. Perusahaan bahkan telah mengintegrasikan model DeepSeek yang pernah viral beberapa waktu lalu. Ini semua merupakan upaya iFlyTek untuk terus beroperasi dan berkembang di tengah kondisi perang dagang antara AS dan China.