Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat telah mengungkapkan rencananya untuk mencari alternatif lain untuk GPS. Dalam pemungutan suara bulan depan, FCC akan mengeksplorasi opsi lain untuk GPS. Keputusan ini diambil sebagai tindakan preventif atas kekhawatiran keamanan nasional terkait ketergantungan pada sistem GPS yang krusial dalam kehidupan modern. GPS, yang merupakan kependekan dari global positioning system, adalah jaringan satelit dan perangkat penerima yang digunakan untuk posisi, navigasi, dan keterangan waktu di Bumi, dari kapal, pesawat hingga mobil. Ketua FCC, Brendan Carr mengungkapkan kekhawatiran terhadap kerentanan yang diciptakan oleh ketergantungan pada satu sistem, dan menegaskan perlunya mengembangkan teknologi yang lebih canggih.
Ditambahkan bahwa sejak tahun 2023, terdapat peningkatan gangguan GPS di berbagai negara, khususnya akibat praktik spoofing. Kondisi ini telah menciptakan kekhawatiran akan risiko kecelakaan jika pesawat melenceng dari jalurnya. Ancaman ini dianggap berpotensi merusak ekonomi dan keamanan nasional, dengan risiko yang terus meningkat. Presiden Donald Trump dan anggota parlemen bipartisan telah menyuarakan perlunya tindakan dalam beberapa tahun terakhir. Melalui pemungutan suara pada 27 Maret mendatang, FCC berencana untuk menjelajahi opsi sistem Penentuan Posisi, Navigasi, dan Waktu (PNT) sebagai pelengkap atau alternatif untuk GPS. Diharapkan bahwa kolaborasi dengan para pemangku kepentingan di berbagai sektor dapat mendorong pengembangan teknologi baru dalam PNT.
GPS telah menjadi alat navigasi penting dalam penerbangan, menggantikan metode sebelumnya yang lebih mahal. Penggunaannya yang mudah membuatnya rentan terhadap gangguan, karena bergantung pada sinyal dari satelit di orbit Bumi. Langkah FCC ini diharapkan dapat memitigasi risiko serta menjaga keberlangsungan penggunaan teknologi PNT di masa depan dengan lebih baik.