Industri influencer semakin sesak dan kompetitif, dimana para kreator konten harus bersaing sengit untuk mendapatkan penghasilan. Meskipun terlihat gemerlap, namun laporan dari The Wall Street Journal mengungkapkan bahwa platform saat ini kurang ramah terhadap para kreator konten. Para brand juga lebih selektif dalam memilih kolaborasi dengan influencer. Salah satu contoh nyata adalah Clint Brantley, kreator konten penuh waktu yang membagikan kontennya di berbagai platform seperti TikTok, YouTube, dan Twitch. Meski memiliki lebih dari 400.000 pengikut, penghasilan Brantley pada tahun sebelumnya jauh di bawah gaji pekerja penuh waktu rata-rata di AS.
Menurut laporan, meraih penghasilan yang stabil sebagai kreator konten merupakan tantangan besar dan semakin sulit. Platform-media cenderung mengurangi alokasi uang untuk postingan populer, sementara brand semakin spesifik dalam memilih kerjasama dengan influencer. Ancaman blokir TikTok di AS juga menambah ketidakpastian bagi para kreator konten, membuat mereka khawatir kehilangan salah satu sumber pendapatan.
Perkembangan industri influencer juga tercermin dari data Goldman Sachs yang mencatat bahwa ratusan juta orang di seluruh dunia membagikan konten di media sosial. Namun, hanya sekitar 50 juta orang yang berhasil meraih penghasilan dari sana. Sementara itu, besarnya ‘kue’ yang harus dibagi antara para kreator semakin berkurang, dengan sebagian besar influencer menghasilkan pendapatan di bawah US$ 15.000. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tipe konten, durasi karier, dan status kreator sebagai full-time atau part-time.
Di tengah tekanan ekonomi dan inflasi, influencer harus berjuang keras untuk mengamankan keuangan mereka. Meskipun ada berbagai program insentif dari platform seperti TikTok, YouTube, dan Instagram, penghasilan dari sana juga semakin menurun. Hal ini terjadi karena platform kini memiliki lebih banyak syarat dan ketentuan untuk memberikan keuntungan kepada para kreator konten. Para influencer pun harus mencari alternatif pendapatan seperti merchandise untuk mengatasi penurunan penghasilan dari platform.