Berita  

Boikot Tesla Menguat: Showroom Digeruduk di Seluruh Kota

Gerakan boikot terhadap Tesla semakin meluas dan berdampak pada showroom Tesla di beberapa negara bagian di Amerika Serikat (AS) yang digeruduk oleh ratusan demonstran. Gerakan ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk kritik terhadap pemangkasan besar-besaran di pemerintahan federal yang dilakukan oleh Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) di bawah kepemimpinan Elon Musk.

Awalnya, penyerangan terhadap showroom Tesla hanya dilakukan oleh sejumlah kecil orang. Namun, aksi tersebut semakin meluas setelah Jaksa Agung Pam Bondi bersumpah untuk menindak vandalisme terhadap Tesla dan Presiden AS Donald Trump menyebutnya sebagai terorisme domestik, bahkan menyatakan bahwa boikot Tesla adalah ilegal. Selain kritik terhadap pemangkasan anggaran pemerintah, Elon Musk juga dikecam atas pose kontroversialnya pada pelantikan Trump yang dianggap mirip dengan ‘salute’ ala Nazi. Sikap politik Musk yang mendukung partai sayap kanan Jerman dan tuduhan tak berdasar terhadap politisi Inggris juga menambah kebencian terhadapnya.

Gerakan protes ini merupakan bagian dari “Tesla Takedown” yang dimulai sejak 15 Februari terhadap perusahaan mobil listrik yang dimiliki oleh Musk. Aksi protes ini diprakarsai oleh aktor dan pembuat film Hollywood, Alex Winter, serta Joan Donovan, seorang asisten profesor Jurnalisme dan Studi Media Baru di Universitas Boston. Sejumlah demonstrasi telah dijadwalkan di berbagai kota, diikuti oleh demonstran yang terus menunjukkan keberatannya terhadap Tesla.

Opini negatif terhadap Elon Musk mulai merusak reputasi Tesla dan konsumen kini mulai mempertimbangkan opsi kendaraan listrik dari merek lain selain Tesla. Jessica Caldwell, kepala situs otomotif Edmunds, menyebut pangsa pasar Tesla telah melemah sebelum adanya aksi protes ini, karena banyak produsen mobil lain telah meluncurkan mobil listrik mereka ke pasar. Caldwall mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk memastikan apakah pemilik Tesla bersedia menjual kendaraan mereka karena kritik terhadap Musk.

Boikot terhadap Starlink, layanan internet satelit milik Musk, juga mulai dirasakan. Banyak pengguna Starlink di Eropa menunjukkan kekecewaan terhadap sikap politik Musk dan komitmen untuk beralih ke layanan internet satelit alternatif yang dihasilkan dari Eropa. Eutelsat dari Prancis dan Viasat dari Inggris adalah dua perusahaan yang diidentifikasi sebagai alternatif untuk menggantikan Starlink. CEO Eutelsat bahkan menyatakan bahwa layanannya akan menggantikan Starlink di Ukraina dalam beberapa bulan ke depan.

Source link