Industri mobil otomatis tanpa sopir (autonomous vehicles/AV) semakin kompetitif dengan persaingan ketat antara China dan Amerika Serikat (AS) untuk memimpin evolusi mobil listrik (electric vehicles/EV). Perkembangan AV juga membuka peluang bisnis baru, seperti transportasi online atau robotaxi. Beberapa perusahaan seperti Waymo, Cruise, Didi Chixing, Baidu Apollo, WeRide, AutoX, SAIC Motor, Pony.ai, Zoox, dan Tesla berada di garis depan dalam industri ini.
Meskipun Tesla telah memperkenalkan layanan robotaxi sejak Oktober 2024, hingga saat ini layanan tersebut masih belum beroperasi secara publik. Sementara itu, Waymo, anak perusahaan Alphabet (Google), telah menjadi pemain utama dalam bidang robotaxi di AS dengan layanan yang melayani 200.000 perjalanan berbayar per minggu di berbagai kota.
Dari ambisi Google sekitar 16 tahun lalu, Waymo telah menjadi pionir dalam layanan mobil tanpa pengemudi. Setelah melalui berbagai riset dan pengembangan, Waymo akhirnya menghadirkan layanan robotaxi untuk publik pada tahun 2020. Pengembangan Waymo terbukti sukses dengan layanan yang telah melakukan lebih dari 4 juta perjalanan pada tahun 2024.
Dalam upaya ekspansi, Waymo telah memperluas layanannya ke berbagai kota di AS seperti Austin, Atlanta, dan Miami. Selain itu, uji coba juga dilakukan di 10 kota lain termasuk Tokyo, Jepang. Meskipun pertumbuhannya pesat, keamanan kendaraan tanpa sopir tetap menjadi fokus utama Waymo untuk memastikan keselamatan dalam beroperasi. Dengan demikian, Waymo terus mengembangkan teknologinya untuk memberikan layanan tanpa pengemudi yang aman dan andal.