PDD Holdings, induk platform e-commerce Pinduoduo dan Temu, gagal memenuhi target pendapatan yang diharapkan oleh pasar. Hal ini disebabkan oleh permintaan yang lemah di China, meskipun adanya diskon besar-besaran dan stimulus pemerintah. Laporan penjualan PDD menunjukkan adanya pelemahan dalam ekonomi China, membuat konsumen terpaksa membatasi pengeluaran mereka. Persaingan ketat juga datang dari pemimpin industri e-commerce lain seperti Alibaba dan JD.com yang melaporkan pendapatan lebih baik. PDD, yang mengoperasikan Pinduoduo di China dan Temu di pasar global, berhadapan dengan berbagai tantangan. Meskipun Temu telah populer di pasar internasional dengan menawarkan harga yang murah, platform ini juga menghadapi ancaman kebijakan perdagangan AS yang dapat mempengaruhi harganya. Perubahan lingkungan eksternal yang cepat serta persaingan yang semakin ketat menambah kompleksitas pada bisnis global PDD. Selain itu, kerugian yang dialami PDD juga dipengaruhi oleh keberhasilan Alibaba dan JD.com dalam menarik pedagang dan meraih kategori produk tertentu. Di tengah kondisi ini, PDD harus menemukan strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di industri e-commerce.
Raja Ecommerce China Diblokir RI: Nasibnya Sekarang Miris

Read Also
Recommendation for You
Pada tanggal 26 April 1986, dunia menyaksikan tragedi nuklir Chernobyl yang menewaskan sekitar 60.000 jiwa…
Sebuah penelitian terbaru dari ilmuwan Radboud University di Belanda telah mengungkap temuan mengejutkan mengenai akhir…
Perubahan Cuaca di Indonesia: Prediksi BMKG Cuaca di Indonesia dalam beberapa hari ke depan dipengaruhi…
Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan baru dalam negosiasi masa depan TikTok dengan memastikan bahwa…
CNBC Indonesia menyelenggarakan Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era…