Smartphone terus mengalami perkembangan yang pesat seiring berjalannya waktu, baik dari segi desain maupun teknologi yang terkandung di dalamnya. Meski bentuk fisiknya hampir sama, namun beberapa merek smartphone mulai berinovasi dengan penempatan kamera belakang yang berbeda. Selain itu, penggunaan fitur Artificial Intelligence (AI) juga semakin meluas di kalangan pengguna ponsel pintar saat ini. Menurut Android Police, ada beberapa prediksi mengenai desain smartphone di masa depan yang patut diperhatikan. Berikut adalah enam prediksi tersebut.
Pertama, ponsel dengan desain lipat tiga dan layar yang dapat digulung telah menjadi perbincangan. Vendor seperti Huawei melalui model Mate XT telah menghadirkan desain ponsel lipat tiga yang baru-baru ini. Kemungkinan adanya ponsel dengan layar yang dapat digulung juga merupakan salah satu tren yang mungkin akan segera dirilis. Layar yang dapat digulung ini memungkinkan pengguna untuk memperpanjang atau memperpendek layar sesuai kebutuhan, namun tantangan terbesar adalah terletak pada harga dan daya tahan perangkat.
Selanjutnya, prediksi mengenai ponsel dengan desain tipis juga menjadi sorotan. Kabar mengenai rilis iPhone 17 Air yang memiliki desain super tipis tanpa port pengisian daya menjadi salah satu contoh tren di masa depan. Selain Apple, perusahaan lain seperti Tecno juga telah mencoba merancang ponsel dengan ketebalan yang minimal namun tetap mempertahankan kapasitas baterai yang besar.
Prediksi lain adalah adanya penambahan tombol fisik tambahan pada ponsel. Meskipun bukan hal baru, namun dengan adanya perangkat seperti Sony Xperia dan seri iPhone 15 yang sudah memiliki tombol fisik tambahan, kemungkinan besar pengguna akan melihat lebih banyak ponsel dengan fitur serupa di masa mendatang.
Desain kamera yang semakin tipis juga diprediksi akan menjadi tren di masa depan, dengan teknologi yang memungkinkan kamera yang lebih ramping namun tetap menghasilkan kualitas gambar yang baik. Samsung menjadi salah satu contoh dengan edisi khusus X Fold yang dilengkapi dengan kamera 200 MP yang hanya setebal 10 mm.
Selain itu, servis perbaikan smartphone juga akan mengalami perubahan signifikan di masa depan, seiring dengan aturan Uni Eropa yang mewajibkan produsen untuk menggunakan baterai yang dapat diganti. Terakhir, proyek modular seperti Proyek Ara diperkirakan akan kembali muncul dengan adopsi teknologi Qi2, yang dirancang untuk pengisian daya yang lebih efisien dan dapat mendukung lebih banyak perangkat terhubung. Keseluruhannya, tren desain smartphone di masa depan menjanjikan inovasi yang menarik dan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih.
