Penipuan melalui kanal digital semakin mengerikan, seperti yang tercatat dalam laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Indonesia Anti Scam Center. Pada rentang 1 Januari hingga 31 Maret 2025, terdapat 79.969 aduan terkait penipuan dengan total kerugian masyarakat mencapai Rp 1,7 triliun yang mana dana korban sebesar Rp 134,7 miliar berhasil diblokir. Salah satu metode yang sering digunakan dalam penipuan di era digital adalah melalui aplikasi pesan instan WhatsApp. WhatsApp seringkali menjadi sasaran untuk mencuri data pribadi yang dapat digunakan untuk tujuan penipuan.
Ada beberapa tanda yang bisa Anda perhatikan untuk mengetahui apakah akun WhatsApp Anda disadap. Misalnya, jika mendapatkan OTPKode secara misterius melalui SMS, keluar dari aplikasi WhatsApp tanpa alasan yang jelas, pesan yang sudah terbaca tanpa diketahui, pesan yang terkirim sendiri, status WhatsApp yang tidak dikenali, atau panggilan telepon dari nomor asing. Untuk mencegah akun WhatsApp disadap, Anda dapat mengaktifkan pengamanan verifikasi dua langkah atau two step verification. Selain itu, beberapa langkah pencegahan lainnya meliputi pelaporan ke WhatsApp, log in ulang, kunci layar akun WhatsApp, dan rajin cek WhatsApp Web untuk mengamankan akun Anda dari penipuan di era digital.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Anda dapat lebih waspada terhadap potensi penipuan melalui WhatsApp dan dapat menjaga keamanan data pribadi serta keuangan Anda. Jangan lupa untuk selalu memantau aktivitas WhatsApp Anda dan segera mengambil langkah preventif jika Anda mencurigai adanya upaya penipuan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran Anda terhadap ancaman penipuan di dunia digital yang semakin canggih.
