Megatsunami setinggi 200 meter yang menghantam Greenland pada tahun 2023 baru diketahui setahun setelahnya pada tahun 2024. Kejadian ini disebabkan oleh tanah longsor di sebuah fjord di Greenland, dengan sekitar 25 juta meter kubik batu dan es jatuh dari lereng dengan ketinggian 600-900 meter. Citra satelit menunjukkan adanya empat longsor bersamaan dengan longsoran lain yang membuat para ilmuwan bingung. Mereka hanya bisa menyimpulkan bahwa megatsunami terjadi karena longsor. Ilmuwan beralih ke upaya interdisipliner dan internasional yang luas untuk mengungkap lebih lanjut tentang fenomena ini.
Tim ilmuwan menemukan bahwa megatsunami terjadi selama seminggu dan tegak lurus dengan arah tsunami awal. Mereka juga menelusuri kemungkinan asal usul penyebab megatsunami tersebut, yang dihubungkan dengan perubahan iklim. Perbedaan suhu yang ekstrem antara musim panas dan dingin dapat memicu longsor pada musim semi. Pencairan lapisan es, kurangnya penopang es, dan perubahan pola presipitasi menjadi faktor pemicu longsor. Hal ini menegaskan bahaya perubahan iklim yang dapat membawa ‘kiamat’ bagi Bumi.
Disamping dampak bencana alam, lelehannya es juga dapat meningkatkan tinggi permukaan laut, berpotensi menyebabkan wilayah daratan tenggelam. Oleh karena itu, isu perubahan iklim harus direspons secara serius oleh pemerintah di seluruh dunia dan semua pihak terkait.
![Prediksi Ahli Jepang: Tahun Kiamat Terungkap!](https://relawanprabowo.net/wp-content/uploads/2025/05/ular-angkasa-di-permukaan-matahari_169.webp.webp; charset="utf-8"-250x140.webp; charset="utf-8" "Prediksi Ahli Jepang: Tahun Kiamat Terungkap!")
![Prediksi Ahli Jepang: Tahun Kiamat Terungkap!](https://relawanprabowo.net/wp-content/uploads/2025/05/ular-angkasa-di-permukaan-matahari_169.webp.webp; charset="utf-8"-400x225.webp; charset="utf-8" "Prediksi Ahli Jepang: Tahun Kiamat Terungkap!")
