Tesla menghadapi berbagai masalah yang mengancam bisnisnya, seperti boikot dan perang dagang antara AS dan China. Dampaknya terasa pada ketergantungan Tesla terhadap komponen impor dari China serta pembalasan tarif dari kedua negara. Hal ini menyebabkan produksi robot humanoid Optimus terhambat karena keterbatasan pasokan mineral dan magnet tanah jarang dari China.
CEO Tesla, Elon Musk, mengakui situasi sulit ini dan sedang berupaya untuk mendapatkan lisensi impor magnet tanah jarang dari China. Meskipun mengalami penurunan harga saham dan pemasukan bersih, Musk yakin masa depan Tesla terutama bergantung pada mobil otomatis dan robot humanoid Optimus. Ia percaya dengan eksekusi yang baik, Tesla akan menjadi perusahaan paling berharga di dunia.
Meskipun menghadapi masalah tarif impor, Musk memastikan bahwa Tesla memiliki rantai pasokan lokal di AS, Eropa, dan China, yang membuatnya lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Meskipun keputusan tarif adalah hak dari Presiden AS, Musk terus mengadvokasi kebijakan tarif rendah demi kesejahteraan bersama. Meski demikian, ia tetap mematuhi keputusan pemerintah terkait hal ini.
![Prediksi Ahli Jepang: Tahun Kiamat Terungkap!](https://relawanprabowo.net/wp-content/uploads/2025/05/ular-angkasa-di-permukaan-matahari_169.webp.webp; charset="utf-8"-250x140.webp; charset="utf-8" "Prediksi Ahli Jepang: Tahun Kiamat Terungkap!")
![Prediksi Ahli Jepang: Tahun Kiamat Terungkap!](https://relawanprabowo.net/wp-content/uploads/2025/05/ular-angkasa-di-permukaan-matahari_169.webp.webp; charset="utf-8"-400x225.webp; charset="utf-8" "Prediksi Ahli Jepang: Tahun Kiamat Terungkap!")
