Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China telah memberikan dampak yang signifikan pada industri teknologi, terutama bagi perusahaan besar seperti Tesla yang bergantung pada fasilitas produksi dan komponen dari China, negara yang dipimpin oleh Xi Jinping. Saham Tesla telah mengalami penurunan sebesar 33,89% hingga tahun 2025 karena tidak hanya perang dagang yang memukul perusahaan ini, tetapi juga boikot yang meluas setelah CEO Elon Musk bergabung dengan pemerintahan Presiden Donald Trump. Meskipun saham Tesla mengalami kenaikan sebesar 5,37% setelah Musk melaporkan kinerja kuartal pertama, tantangan terkait perang dagang AS-China masih dirasakan oleh Tesla. Salah satu masalahnya adalah terkait dengan pembatasan ekspor magnet tanah jarang dari China yang menghambat produksi robot humanoid Optimus oleh Tesla. Elon Musk menyatakan bahwa China ingin memastikan bahwa magnet bumi jarang mereka tidak digunakan untuk kepentingan militer AS, dan Tesla saat ini sedang dalam proses diskusi dengan pemerintah China untuk mendapatkan lisensi ekspor penggunaan magnet tanah jarang. China telah memberlakukan pembatasan ekspor magnet tanah jarang sebagai tanggapan atas tarif yang ditetapkan oleh Trump, dan hal ini mempengaruhi produksi barang-barang elektronik, senjata, dan produk lainnya. Proses perizinan untuk ekspor komponen-komponen tersebut membutuhkan waktu yang kompleks dan dapat berlangsung hingga beberapa bulan. Meskipun demikian, Tesla berharap dapat memproduksi ribuan robot humanoid Optimus dalam tahun ini, meskipun dalam kondisi yang cukup tertekan akibat dari perang dagang antara AS dan China.
Tesla Terpuruk Akibat Sengketa China

Read Also
Recommendation for You

Pada tanggal 26 April 1986, dunia menyaksikan tragedi nuklir Chernobyl yang menewaskan sekitar 60.000 jiwa…

Sebuah penelitian terbaru dari ilmuwan Radboud University di Belanda telah mengungkap temuan mengejutkan mengenai akhir…

Perubahan Cuaca di Indonesia: Prediksi BMKG Cuaca di Indonesia dalam beberapa hari ke depan dipengaruhi…

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan baru dalam negosiasi masa depan TikTok dengan memastikan bahwa…

CNBC Indonesia menyelenggarakan Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era…