China dan Amerika Serikat menunjukkan sikap lebih bersahabat di bidang ilmu pengetahuan luar angkasa di tengah ketegangan perang dagang. China memberikan akses kepada ilmuwan dari enam negara, termasuk AS, untuk mempelajari sampel batuan Bulan yang diambil oleh misi Chang’e-5 pada tahun 2020. Sampel ini diakses oleh dua lembaga AS yang didukung NASA. Meskipun China memberikan akses, peneliti China masih tidak bisa mengakses sampel Bulan NASA karena aturan ketat dari Kongres AS. Meskipun perang dagang masih berlangsung antara kedua negara, kerja sama ilmiah di bidang sains di luar angkasa tidak terpengaruh. Pada 2023, China akan membuka akses kepada lembaga lain untuk mempelajari sampel Chang’e-5, yang memiliki nilai usia yang lebih muda dari sampel Apollo. Meski upaya pertukaran sampel antara AS dan China sebelumnya tidak berhasil, China terus menunjukkan sikap terbuka dalam kerja sama luar angkasa internasional. Berbagai lembaga dari berbagai negara telah memenangkan akses untuk mempelajari sampel tersebut. China berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama luar angkasa internasional, termasuk dalam proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan. China optimis bahwa kerja sama ini akan terus berkembang di masa depan.
Keuntungan China Berikan Hadiah ke AS dalam Konflik Perdagangan

Read Also
Recommendation for You

Sebuah penelitian terbaru dari ilmuwan Radboud University di Belanda telah mengungkap temuan mengejutkan mengenai akhir…

Perubahan Cuaca di Indonesia: Prediksi BMKG Cuaca di Indonesia dalam beberapa hari ke depan dipengaruhi…

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan baru dalam negosiasi masa depan TikTok dengan memastikan bahwa…

CNBC Indonesia menyelenggarakan Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era…

Penemuan objek asing yang menabrak orbit Bumi baru-baru ini telah memicu kembali spekulasi seputar keberadaan…