Berita  

Ketegangan China-Amerika: Amerika Ketar-ketir di Ambang Kekalahan

Ketegangan China-Amerika: Amerika Ketar-ketir di Ambang Kekalahan

Nvidia, perusahaan chip AI terkemuka, sedang menghadapi tekanan besar dari pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Donald Trump. AS baru-baru ini mengumumkan kebijakan baru yang memperketat ekspor chip AI ke China, mempengaruhi baik chip canggih maupun chip biasa Nvidia yang dirancang khusus untuk pasar China. Dampak dari kebijakan ini telah membuat saham Nvidia turun hingga 19,30% hingga tahun 2025 karena kekhawatiran akan dampak bisnisnya di China, ditambah dengan tarif resiprokal AS ke China yang mencapai 145%.

Situasi ini memberikan peluang bagi Huawei untuk mengembangkan chip pengganti Nvidia di China, yang membuat CEO Nvidia Jensen Huang khawatir dengan persaingan tersebut. Diskusi tentang kekhawatiran ini muncul dalam pertemuan tertutup antara eksekutif Nvidia dan Komite Urusan Luar Negeri DPR AS. NVIDIA sangat memperhatikan capabilitas AI dari Huawei dan bagaimana pembatasan chip Nvidia di China mempengaruhi kompetisi dengan chip Huawei.

John Rizzo, juru bicara Nvidia, menyatakan bahwa pertemuan Huang dengan Komite Luar Negeri AS membahas pentingnya strategi AI sebagai infrastruktur nasional dan investasi manufaktur di AS. Perlu diingat bahwa chip Nvidia telah menjadi penopang pengembangan teknologi AI seperti chatbot dan sistem lainnya, tetapi sejak masa pemerintahan Trump, kontrol ekspor untuk chip ini telah diperketat.

Meskipun Nvidia telah merancang chip khusus untuk pasar China untuk mematuhi aturan AS, mereka juga menghadapi hantaman dari pemerintahan Trump yang melarang penjualan chip H20 ke China. Hal ini memberikan Huawei kesempatan untuk memperluas pasar chip mereka dan pesaingan terhadap Nvidia. Jika Nvidia kehilangan posisi di China, kinerja perusahaan dapat terpengaruh, mengingat China adalah pasar utama bagi Nvidia, dan persaingan dengan perusahaan China dalam pengembangan teknologi canggih bisa menggoyahkan dominasi AS di bidang ini.

Source link