Perubahan besar terjadi pada aplikasi e-Commerce asal China, Temu, yang melibatkan penghapusan seluruh produknya dari China untuk konsumen Amerika Serikat (AS). Dilaporkan oleh Wired, perubahan ini terjadi pada awal minggu ini dan menjadi respons atas perang dagang antara China dan AS yang mempengaruhi tarif masuk dan kebijakan ‘de-minimis’. Sejak pengumuman tarif bea masuk terbaru AS, Temu telah beberapa kali melakukan penyesuaian, termasuk kenaikan harga produk yang dikirim dari China. Selain itu, Temu kini menampilkan biaya impor khusus untuk pesanan dari AS dan memblokir akses pengguna AS ke daftar produknya. Versi Temu di AS sekarang hanya menampilkan produk ‘Lokal’, yang dikirim tanpa tarif baru, mirip dengan Amazon. Kebijakan baru ini juga berdampak pada penjual dan pembeli di platform, dengan banyak produk luar AS yang hilang, menyebabkan pilihan barang menjadi terbatas. Seorang penjual asal China melaporkan dampak negatif dari kebijakan ini, sementara seorang pembeli menyatakan kekecewaannya karena barang yang masuk wishlist-nya telah ‘terjual habis’ dalam waktu semalam. Keputusan penghapusan produk dari China sebagai respon terhadap perang dagang antara China dan AS telah mengubah lanskap e-Commerce global secara signifikan.
Raja Ecommerce China Tutup di RI: Nasibnya Hancur?

Read Also
Recommendation for You

Microsoft tengah mengembangkan model kecerdasan buatan (AI) bernama Aurora yang mampu memberikan prakiraan cuaca yang…

Pada ajang Computex 2025 di Taipei, Chairman Foxconn, Young Liu, mengungkapkan bahwa tenaga kerja manusia…

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Digital (Komdigi) mengumumkan bahwa mereka telah memblokir situs Pedulilindungi.id karena berisi…

India semakin menjadi fokus perhatian Apple dengan pabrik Foxconn yang memproduksi iPhone mengumumkan investasi baru…

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memanggil Rupiah Cepat, platform peer-to-peer lending, setelah menerima laporan masyarakat…