Apple dan Alibaba baru-baru ini mengumumkan kemitraan strategis untuk membawa fitur kecerdasan buatan Apple Intelligence ke iPhone yang dijual di China. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih mewah bagi pemilik iPhone di China, khususnya untuk seri iPhone 15 Pro dan iPhone 16. Namun, kemitraan ini memicu kekhawatiran dari pemerintah AS, terutama dari Gedung Putih dan pejabat kongres, yang menyelidiki dampak dari kerja sama antara kedua perusahaan teknologi tersebut.
Otoritas AS khawatir bahwa kemitraan ini akan memperkuat kemampuan kecerdasan buatan dari Alibaba. Selain itu, penggunaan chatbot cenderung penuh penyensoran di China juga menjadi perhatian utama. Pemerintah AS juga mengkhawatirkan bahwa Apple akan terpapar lebih jauh terhadap regulasi China terkait penyensoran dan keamanan data. Meskipun Apple dan Alibaba belum memberikan respon resmi terkait isu ini, kemitraan ini diumumkan sejak Februari lalu.
Bagi Alibaba, kemitraan ini dianggap sebagai kemenangan besar di tengah persaingan ketat di pasar kecerdasan buatan China. Dalam beberapa bulan terakhir, perkembangan kecerdasan buatan di China semakin pesat, terutama dengan munculnya DeepSeek yang telah mengguncang pasar teknologi secara global. Hal ini membuat raksasa teknologi AS semakin tertatih-tatih dalam menghadapi kompetisi yang semakin meningkat di pasar kecerdasan buatan China. Seperti dilansir oleh The New York Times, peristiwa ini dapat mempengaruhi kemajuan teknologi AI di masa mendatang.
