Pendanaan startup di Indonesia terus mengalami penurunan sejak tahun 2021, mencapai level terendah dalam 5 tahun pada tahun 2024. Meskipun demikian, minat investor tetap tinggi terutama pada sektor fintech yang dianggap menjanjikan. Sebuah laporan dari Living Lab Ventures menunjukkan bahwa sektor fintech mendapat pendanaan terbesar sebesar US$ 141 juta, dengan 36% dari nilai pendanaan berasal dari segmen alternative lending. Sebagai “crown jewel”, fintech masih menjadi primadona dalam mendapatkan dana investor. Di posisi kedua adalah sektor Greentech dengan total investasi US$ 70 juta, diikuti oleh sektor Logistik & Rantai Pasok dengan nilai pendanaan US$ 42,7 juta. Sementara e-commerce yang dulu populer kini hanya mendapat pendanaan sebesar USD 34,6 juta dengan penurunan signifikan sejak 2021. Sektor lain seperti Agritech (US$ 30 juta) dan Proptech (US$ 17,7 juta) juga tetap menarik minat investor, meskipun dengan jumlah lebih kecil. Namun, sektor-sektor seperti Consumer Product, Healthtech, dan Food & Beverage hanya mendapat pendanaan di bawah US$ 10 juta.
Pendanaan Startup Turun, Bisnis Ini Tetap Menguntungkan

Read Also
Recommendation for You
Pada tanggal 26 April 1986, dunia menyaksikan tragedi nuklir Chernobyl yang menewaskan sekitar 60.000 jiwa…
Sebuah penelitian terbaru dari ilmuwan Radboud University di Belanda telah mengungkap temuan mengejutkan mengenai akhir…
Perubahan Cuaca di Indonesia: Prediksi BMKG Cuaca di Indonesia dalam beberapa hari ke depan dipengaruhi…
Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan baru dalam negosiasi masa depan TikTok dengan memastikan bahwa…
CNBC Indonesia menyelenggarakan Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era…