China akan meluncurkan misi luar angkasa terbarunya, Tianwen-2, pada akhir Mei 2025. Misi ini unik karena akan mengincar dua objek luar angkasa sekaligus, yaitu asteroid dekat Bumi dan komet di sabuk utama. Berlokasi di Pusat Peluncuran Satelit Xichang, China barat daya, Tianwen-2 mulai dipersiapkan bersama dengan roket Long March 3B. Jendela peluncuran utamanya dijadwalkan akan dibuka pada 28 Mei, dengan opsi cadangan pada 29 dan 30 Mei.
Target pertamanya adalah asteroid 469219 Kamoʻoalewa, yang diyakini sebagai pecahan Bulan akibat tumbukan purba. Tianwen-2 akan melakukan pengambilan sampel dari asteroid ini dan membawanya kembali ke Bumi sekitar akhir 2027. Selanjutnya, setelah melepas kapsul sampel, pesawat luar angkasa akan menggunakan gravitasi Bumi untuk melanjutkan perjalanan selama 6 tahun ke komet 311P/PANSTARRS.
Misi Tianwen-2 akan melibatkan tiga teknik pengambilan sampel asteroid, seperti metode hover, touch-and-go (TAG), dan pengeboran saat mendarat. Teknologi ini serupa dengan misi Amerika Serikat dan Jepang sebelumnya, seperti OSIRIS-REx dan Hayabusa2. Namun, tantangan besar menanti misi ini karena kapsul akan kembali ke atmosfer Bumi dengan kecepatan sangat tinggi, mencapai 12 km/detik, lebih cepat dari misi pengambilan sampel Bulan sebelumnya.
Selain itu, bagian utama pesawat luar angkasa akan melanjutkan eksplorasi komet di sabuk asteroid utama. Komet ini dipilih karena berpotensi memberikan jawaban tentang asal-usul tata surya dan evolusi benda kecil luar angkasa. Dalam eksplorasi ini, akan digunakan sejumlah instrumen canggih, seperti radar, spektrometer, kamera resolusi tinggi, dan alat analisis debu dan gas.
Misi Tianwen-2 adalah bagian dari seri eksplorasi Tianwen China, yang sebelumnya sukses mendaratkan rover di Mars melalui Tianwen-1. Rencana ke depan China melibatkan Tianwen-3 untuk mengambil sampel dari Mars, serta Tianwen-4 yang akan mengunjungi Jupiter dan Uranus sekitar tahun 2030.