Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah memberikan peringatan kepada 36 entitas Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat (PSE Privat) untuk segera melakukan registrasi dan pemutakhiran data sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020. Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar, menekankan pentingnya mendaftar dan memperbarui data pendaftaran bagi semua PSE Privat baik yang domestik maupun asing, guna menjaga keakuratan dan keandalan data.
Komdigi telah mengirim peringatan kepada 23 PSE Privat yang belum mendaftar dan 13 PSE Privat yang belum memperbarui informasi pendaftarannya. Sesuai dengan ketentuan Pasal 2 dan Pasal 5 Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020, setiap PSE Privat wajib mendaftar sebelum penggunaan sistem elektronik dimulai dan secara teratur memperbarui informasi pendaftarannya. Bagi PSE Privat yang belum terdaftar dan masuk dalam kategori wajib daftar, mereka dapat dikenakan sanksi administratif seperti pemutusan akses atau blokir layanan.
Berbagai website yang belum terdaftar sebagai penyelenggara sistem elektronik telah diberikan notifikasi, antara lain Yamaha, MNC Group, Philips, HP, dan banyak lainnya. Selain itu, 13 PSE yang belum melakukan pembaruan data juga terancam sanksi dari Komdigi, termasuk Lazada, McDonald’s, dan lainnya. Langkah ini diambil dalam rangka memastikan bahwa setiap PSE Privat memenuhi kewajiban pendaftaran dan pembaruan data sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dengan demikian, peringatan yang diberikan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital kepada PSE Privat adalah langkah preventif untuk menegakkan aturan dan memberikan perlindungan terhadap pengguna sistem elektronik di Indonesia. Semua entitas diminta untuk segera mematuhi peraturan untuk menghindari potensi sanksi administratif yang akan diberlakukan jika kewajiban pendaftaran dan pembaruan data tidak dipenuhi.
