Berita  

Fakta Mengejutkan Badai PHK di RI: Pakar Berbicara

Fakta Mengejutkan Badai PHK di RI: Pakar Berbicara

Beberapa perusahaan di Indonesia baru saja melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran, mengancam keberlangsungan pekerjaan sebanyak 3 juta pekerja di industri tekstil. Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda, mengungkapkan bahwa faktor daya beli dan permintaan yang menurun menjadi penyebab utama dari situasi ini. Hal ini terjadi karena permintaan barang industri manufaktur yang menurun, berdampak langsung pada produksi industri tersebut.

Data S&P melaporkan bahwa angka Purchasing Managers Indonesia (PMI) telah turun tajam di Indonesia, menunjukkan penurunan kinerja industri manufaktur lokal. Hal ini terjadi tanpa adanya ekspansi produksi yang menyebabkan dampak negatif terhadap industri manufaktur secara keseluruhan. Kemungkinan dampak selanjutnya adalah peningkatan jumlah Pemutusan Hubungan Kerja yang signifikan.

Nailul juga menyebutkan bahwa perkembangan AI maupun teknologi telah memberikan dampak signifikan terhadap sektor jasa seperti keuangan. Namun, tidak terdapat skill khusus yang dapat menjamin seseorang dalam mendapatkan perlindungan dari badai PHK ini. Meskipun demikian, sektor teknologi pun tidak luput dari dampak buruk dari PHK ini, termasuk skill teknologi yang sebelumnya dianggap esensial.

Dengan adanya penurunan daya beli global dan perang tarif AS, permintaan produk yang menurun turut mempengaruhi Indonesia. Produksi lokal menurun yang berpotensi berdampak pada tingkat pekerjaan dan PHK yang semakin meningkat. Meskipun perkembangan AI telah mengubah berbagai aspek pekerjaan, tidak ada jaminan bahwa seseorang dapat terlindungi dari dampak PHK yang massal.

Source link