AI telah mulai merasuki berbagai sektor bisnis, terutama unit sumber daya manusia (HRD). Salah satu alasan utama karena fungsi HRD sering melibatkan tugas-tugas yang berulang, seperti memberikan informasi izin kepada pegawai perusahaan. Menurut laporan Business Leader Insights: Unlocking Indonesia’s Economic Potential for Future Prosperity, adaptasi terbesar AI terjadi di bagian IT, namun unit bisnis lain seperti inovasi, desain, pengembangan produk, layanan pelanggan, pemasaran, keuangan, operasional, penjualan, dan SDM juga melakukan investasi dalam hal ini.
AI diharapkan dapat menggantikan tugas-tugas berulang ini dengan efisiensi yang lebih tinggi, menjadikan produksi lebih efisien. Kemajuan AI memerlukan pengembangan kemampuan dari para pekerja agar lebih relevan dengan industri. Para pekerja harus terus meningkatkan keterampilan mereka untuk menciptakan nilai tambah dan tetap relevan di industri ini. Menurut General Manager & Technology Leader IBM Asean, Catherine Lian, 93% bisnis di Indonesia siap mengembangkan AI, dan sebagian besar sudah menetapkan strategi terkait AI.
Seiring dengan pertumbuhan AI, para pekerja diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan teknologi ini untuk tetap relevan dalam lingkup industri mereka. Adopsi AI di berbagai unit bisnis menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam hal penerapan teknologi ini. McKinsey secara khusus memperkirakan bahwa Indonesia memiliki potensi AI yang sangat menguntungkan untuk perkembangan bisnis di masa depan.