Hiu memiliki keunikan dibandingkan dengan ikan lain karena meskipun tidak bernapas dan tidak memiliki paru-paru, ikan hiu memiliki lubang hidung di atas mulutnya. Menurut IFL Science, alasan ikan hiu memiliki lubang hidung meskipun tidak memiliki paru-paru nyaris serupa dengan manusia dan hewan darat lainnya. Hidung pada manusia tidak hanya digunakan untuk menarik udara ke dalam paru-paru, tetapi juga sebagai alat indra penciuman untuk mengenali aroma. Manusia menggunakan paru-paru untuk menghirup udara yang membawa masuk molekul aroma yang kemudian dikenali oleh sel saraf di rongga pernapasan.
Selain manusia, kucing dan beberapa binatang lain menunjukkan respons “flehmen” saat mengendus aroma yang membuat raut wajah seperti mencium bau busuk. Indra penciuman pada manusia dan hewan merupakan bagian dari sistem saraf kranial yang memungkinkan pengenalan lingkungan berdasarkan aroma. Seperti manusia, ikan hiu juga menggunakan lubang hidungnya untuk mencium aroma di air. Organ olfaktori ikan hiu beragam tergantung pada jenisnya dan terdiri dari struktur berlapis-lapis yang disebut rosette.
Ikan hiu dapat mendeteksi aroma menggunakan dua cara, yaitu dengan membiarkan air mengalir masuk secara alami lewat lubang hidung atau dengan bantuan rambut kecil seperti cilia pada spesies tertentu. Indra penciuman sangat penting bagi ikan hiu karena digunakan saat mendekati mangsa. Bahkan, kedua lubang hidung mereka dapat mengendus secara terpisah untuk menyelidiki sumber aroma. Hal ini karena perilaku aroma di udara dan di air berbeda. Dengan kombinasi dari kemampuan mencium aroma dan mencari arus, ikan hiu menjadi pemburu yang sangat efisien.