Berita  

Dari Tak Dikenal ke Jadi Startup Rp 500 Triliun

Dari Tak Dikenal ke Jadi Startup Rp 500 Triliun

Sebuah startup yang pada awalnya kurang dikenal berhasil memuncaki daftar Distruptor 50 CNBC Internasional tahun ini, yaitu Anduril. Perusahaan ini meraih valuasi sebesar US$30,5 miliar atau setara dengan Rp 496 triliun dan menempati peringkat kedua setelah dua tahun berturut-turut menjadi peringkat pertama. Berbasis di California, AS, Anduril didirikan pada tahun 2017 oleh Brian Schimpf (CEO), Palmer Luckey, Trae Stephens, Matt Grimm, dan Joe Chen. Mereka fokus pada bidang pertahanan dengan menggunakan berbagai teknologi seperti Artificial intelligence, autonomous vehicles, edge computing, explainable AI, generative AI, machine learning, robotics, serta software-defined security.

Anduril terlibat dalam berbagai proyek besar, termasuk kerjasama dengan Angkatan Udara AS dalam pengembangan pesawat nirawak untuk pesawat tempur kolaboratif dan penerapan AI pada sistem antipesawat nirawak AS untuk misi keamanan nasional bersama OpenAI. Mereka juga bekerja sama dengan Meta untuk mengembangkan headset VR dan AR untuk Angkatan Darat AS serta mengambil alih program milik Microsoft dalam proyek wearable senilai hampir US$22 miliar dengan Angkatan Darat AS.

Selain Anduril, beberapa perusahaan lain dari sektor teknologi pertahanan juga berhasil masuk dalam daftar Distruptor 50 CNBC Internasional, seperti Flock Safety, Saronic Technologies, dan Shield AI. Diprediksi bahwa sektor teknologi pertahanan akan terus berkembang karena pendanaan yang meningkat. Hal ini dapat dilihat dari pengumuman pendanaan baru oleh Anduril sebesar US$2,5 miliar dan Saronic yang menerima pendanaan sebesar US$600 juta.

Lonjakan pendanaan untuk sektor ini diperkirakan terjadi karena inisiatif dari Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan anggaran pertahanan dan fokus pada kemampuan militer yang lebih modern. Segmen AI juga menjadi krusial bagi perusahaan dalam daftar, dengan 38 perusahaan yang menekankan pentingnya teknologi AI dalam bisnis mereka. Adanya perubahan dalam ekosistem startup juga terjadi setelah kemunculan AI generatif, yang mempengaruhi 11 perusahaan dari 20 yang baru masuk dalam daftar setelah peluncuran ChatGPT. Selain itu, 21 perusahaan menunjukkan bahwa teknologi AI generatif juga sangat krusial bagi mereka.

Dengan adanya perkembangan ini, sektor teknologi pertahanan dan penggunaan AI dalam bisnis terus meningkat, membuka peluang baru dan menciptakan ekosistem yang semakin dinamis.

Source link