Amerika Serikat mengklaim memiliki senjata super canggih yang mampu menghancurkan fasilitas nuklir Iran yang tersembunyi di dalam tanah. Senjata tersebut adalah GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP), sebuah bom penghancur bunker yang beratnya mencapai 13,6 ton dirancang untuk menembus perlindungan beton dan batuan sejauh 61 meter sebelum meledak.
Proyek pengembangan bom ini dimulai pada awal 2000-an, dengan pemesanan 20 unit kepada Boeing pada tahun 2009. Didesain khusus untuk menghancurkan target terlindungi, GBU-57 memiliki panjang 6,6 meter, dengan lapisan baja keras dan peledak berfuse khusus yang akan meledak setelah menabrak target.
Menurut Masao Dahlgren, seorang peneliti di Center for Strategic and International Studies (CSIS), senjata ini memiliki selongsong baja tebal yang dirancang untuk menembus lapisan batu dan beton sebelum meluncur tepat ke target terdalam. Bom ini hanya bisa diangkut dan dijatuhkan oleh pesawat B-2 Bomber, pesawat siluman milik Amerika Serikat yang dapat membawa dua unit GBU-57 per pesawat.
Beberapa pesawat B-2 telah terdeteksi berada di pangkalan militer Diego Garcia, Samudera Hindia, pada awal Mei lalu berdasarkan pengamatan citra satelit, posisi strategis ini memungkinantkan operasi ke Timur Tengah untuk menghancurkan target tertentu. Jadi, GBU-57 Massive Ordnance Penetrator membuktikan dirinya sebagai senjata andalan Amerika Serikat dalam menghancurkan target terlindungi, khususnya fasilitas nuklir yang tertanam dalam tanah.