Love scam adalah istilah yang sering terdengar belakangan ini, di mana korban tidak mendapatkan cinta yang diharapkan, namun malah kehilangan uang akibat tipu daya pelaku. Kasus ini bahkan dialami oleh seorang pegawai pemerintahan yang merugi puluhan juta akibat love scamming. Penipuan semacam ini terjadi ketika seseorang berkenalan dengan orang secara online melalui aplikasi media sosial atau situs kencan online. Para penipu akan melakukan berbagai cara untuk merayu korban hingga akhirnya memperoleh kepercayaan dan data pribadi, bahkan uang dari korban.
Kondisi pandemi Covid-19, menurut Kaspersky, juga membuat penipuan jenis ini semakin meningkat karena larangan pertemuan tatap muka. Data Kaspersky mencatat bahwa komisi Perdagangan Amerika Serikat telah menerima 52.593 laporan penipuan kencan dan asmara dengan kerugian mencapai US$300 juta.
Namun, untuk menghindari terjebak dalam love scam, ada beberapa tips yang bisa dilakukan seperti menghindari menerima ajakan pertemanan dari orang yang tidak dikenal di media sosial, tidak memberikan terlalu banyak data pribadi, menggunakan situs kencan dengan reputasi baik, memeriksa konsistensi informasi, tidak tergoda pujian berlebihan, tetap waspada, dan tidak mengirimkan uang pada orang yang dikenal secara online. Mengetahui tanda-tanda penipuan, tidak mengklik link yang mencurigakan, dan berkonsultasi dengan keluarga atau orang terdekat sebelum bertemu dengan teman kencan juga sangat penting untuk mencegah terjebak dalam love scam.