Berita  

Penipuan AI: 4 Modus Korban Banyak

Penipuan AI: 4 Modus Korban Banyak

Teknologi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal penipuan. Berbagai bentuk penipuan yang memanfaatkan teknologi seperti deepfake, kloning suara, dan phishing berbasis kecerdasan buatan (AI) semakin marak terjadi. Bahkan, diprediksi bahwa tahun 2025 akan menjadi era di mana penipuan berbasis AI akan menjadi ancaman utama bagi layanan fintech dan rekening bank pribadi. Laporan terbaru dari Forbes mengungkapkan bahwa teknologi AI tidak hanya digunakan untuk tujuan produktif, tetapi juga sebagai senjata baru bagi sindikat penipuan global.

Berikut adalah empat modus penipuan AI yang perlu diwaspadai oleh masyarakat dan korporasi:
1. Deepfake & AI di Serangan Email Bisnis (BEC): Penjahat siber kini memanfaatkan AI untuk membuat video dan audio palsu yang sangat meyakinkan, bahkan memalsukan panggilan video Zoom. Penipuan ini semakin canggih dan sulit dideteksi.
2. Chatbot Penipu Asmara: Penipuan asmara kini menggunakan chatbot AI otonom untuk merayu korban dengan percakapan tanpa aksen yang sulit dibedakan antara manusia dan bot.
3. “Pig Butchering” Pakai AI Massal: Penipuan investasi berkedok asmara atau bisnis kini dilakukan secara massal dengan menggunakan AI dan alat otomatis seperti “Instagram Automatic Fans” untuk memancing korban.
4. Pemerasan Deepfake Menarget Eksekutif dan Pejabat: Pemerasan dengan video deepfake juga semakin marak, di mana penjahat mencatut wajah para pejabat pemerintah dan menuntut pembayaran kripto.

Dengan teknologi deepfake yang semakin mudah diakses, penipuan jenis ini diperkirakan akan terus berkembang dan menyasar korban-korban baru. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi online untuk menghindari menjadi korban penipuan berbasis AI yang semakin canggih.

Source link