Berita  

Bos ChatGPT Dituduh Bohong, Reaksi Anak Buah Zuckerberg

Bos ChatGPT Dituduh Bohong, Reaksi Anak Buah Zuckerberg

Meta, perusahaan teknologi induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp, yang dipimpin oleh CEO Mark Zuckerberg, saat ini sedang menghadapi kontroversi terkait rekrutmen ahli kecerdasan buatan (AI). Pernyataan dari CTO Meta, Andrew Bosworth, menyoroti perdebatan antara Meta dan CEO OpenAI, Sam Altman terkait tawaran gaji besar hingga US$100 juta untuk para insinyur dan peneliti AI yang ingin bergabung dengan perusahaan.

Bosworth menegaskan bahwa Altman tidak jujur dalam mengomentari tawaran gaji besar dari Meta. Dia juga menunjukkan bahwa Meta tidak melibatkan pendekatan yang sama untuk semua karyawan baru, sebagaimana yang disindir oleh Altman. Meskipun perekrutan ahli AI menjadi panas dan kompetitif, Bosworth menyatakan bahwa tawaran dari Meta tidak sesederhana yang diperlihatkan oleh Altman.

Selain itu, Bosworth juga mencatat bahwa Altman cenderung melebih-lebihkan situasi dan melebihkan informasi terkait rekrutmen. Hal ini menjadi semakin kompleks mengingat beberapa pegawai OpenAI memutuskan bergabung dengan Meta, yang membuat Altman merasa tidak senang.

Saat ini, Meta telah berhasil merekrut beberapa peneliti AI dari OpenAI, termasuk beberapa nama yang cukup dikenal dalam dunia kecerdasan buatan. Langkah agresif Meta dalam merekrut talenta AI ini mencerminkan ambisi besar Zuckerberg dalam mengembangkan kecerdasan buatan sebagai salah satu fokus utama perusahaannya.

Dengan demikian, ketegangan antara Meta dan OpenAI terkait rekrutmen ahli AI ini menunjukkan persaingan ketat di industri teknologi terkait bakat dan kreativitas dalam pengembangan kecerdasan buatan. Dari sisi Meta, fokus untuk mendatangkan bakat terbaik dari sejumlah perusahaan teknologi ternama menjadi prioritas utama dalam mendorong inovasi AI di masa depan.

Source link