Pada masa sulit dengan banyaknya kasus PHK dan mencari pekerjaan menjadi semakin sulit, muncul fenomena unik yang menarik perhatian. Seorang pria asal India yang bernama Soham Parekh viral di forum Reddit dan media sosial karena kemampuannya bekerja di beberapa startup secara bersamaan. Parekh, yang merupakan seorang software engineer, menerapkan konsep ‘overemployment’ yang membuatnya bekerja di beberapa tempat pada saat yang bersamaan. Namun, cara kerja ini menimbulkan keresahan di kalangan pengusaha yang pernah mengontraknya.
Banyak perusahaan memiliki kebijakan yang melarang pekerjanya untuk mencari pekerjaan di tempat lain. Oleh karena itu, tindakan Parekh tersebut jelas melanggar aturan dan etika yang berlaku. Pendiri perusahaan Playground AI, Suhail Doshi, pertama kali mengungkap praktik Parekh di media. Doshi memberi peringatan kepada perusahaan lain untuk berhati-hati dengan Parekh karena pengalaman buruk yang dialaminya dengan sang software engineer.
Beberapa orang di industri teknologi juga berbagi pengalaman mereka dalam berinteraksi dengan Parekh dan akhirnya memutuskan untuk memberhentikannya. Sebagai contoh, CEO startup Antimetal, Matthew Parkhurst, menceritakan pengalamannya dengan Parekh yang meskipun cerdas dan menyenangkan, kemudian harus dipecat karena melanggar kebijakan perusahaan. Kejadian serupa juga dialami oleh pendiri Leaping AI, Arkadiy Telegin, yang mengungkapkan bahwa Parekh terus membantah tindakannya meskipun terbukti bersalah.
Dalam wawancara dengan Technology Business Programming Network, Parekh mengakui bahwa dia bekerja di beberapa perusahaan secara bersamaan karena kondisi ekonomi yang sulit. Meskipun ia mengaku tidak bangga dengan tindakannya, Parekh tidak menjelaskan secara rinci alasan di balik keputusannya melanggar aturan. Disebutkan bahwa Parekh bekerja sebanyak 140 jam dalam seminggu atau setara dengan 20 jam per hari, tanpa pernah bergantung pada engineer junior dalam menulis kode program. Selain itu, ia juga mengklaim bahwa ia tidak pernah menggunakan AI untuk mengerjakan pekerjaannya, melainkan hanya sebagai bantuan.
Dengan demikian, perdebatan seputar ‘overemployment’ dan tindakan Parekh dalam bekerja di beberapa startup sekaligus semakin memanas, mengundang minat dan diskusi dari berbagai pihak yang terlibat dalam industri teknologi.