Pesta belanja pertengahan tahun Prime Day 2025 yang diadakan oleh Amazon tampaknya terdampak oleh tarif ekspor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pedagang e-commerce yang mewakili mayoritas produk di Amazon merasa sulit menawarkan diskon pada acara tersebut. Beberapa merek, seperti Upstream Brand yang menjual produk baki alumunium untuk es batu, terkena tarif hingga 50%, sehingga tidak bisa memberikan diskon kepada pembeli untuk kali pertama. CEO Blueair, Andy Lu, juga memutuskan untuk mengurangi jumlah produk yang ditawarkan selama Prime Day untuk mengantisipasi pergerakan ekonomi selama tahun 2025. Para analis meyakini Prime Day ini akan menjadi ujian untuk melihat selera konsumen, khususnya pada kategori pakaian, elektronik, dan TV. Banyak responden juga memilih untuk melewatkan acara ini akibat tarif Trump, sementara mayoritas akan mempertimbangkan harga dengan lebih cermat sebelum melakukan pembelian. Prime Day 2025 diprediksi menjadi indikator penting bagi pemilik dan operator merek dalam menghadapi kondisi ekonomi yang tidak pasti.
Festival Belanja Online: Pedagang Jujur Tanpa Diskon

Read Also
Recommendation for You

Sebuah penelitian terbaru dari ilmuwan Radboud University di Belanda telah mengungkap temuan mengejutkan mengenai akhir…

Perubahan Cuaca di Indonesia: Prediksi BMKG Cuaca di Indonesia dalam beberapa hari ke depan dipengaruhi…

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan baru dalam negosiasi masa depan TikTok dengan memastikan bahwa…

CNBC Indonesia menyelenggarakan Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era…

Penemuan objek asing yang menabrak orbit Bumi baru-baru ini telah memicu kembali spekulasi seputar keberadaan…