Pandangan masa depan profesi driver online mulai terguncang dengan peluncuran layanan taksi otomatis (robotaxi) yang semakin pesat. Robotaxi, layanan transportasi online tanpa pengemudi, telah menjadi sorotan utama perusahaan teknologi terkemuka dari China dan Amerika Serikat. Meskipun masih dihadang oleh tantangan regulasi dan keselamatan penumpang, industri robotaxi terus berkembang dengan 19 kota di China yang telah mengadopsi teknologi ini. Perusahaan seperti Apollo Go, Pony.ai, WeRide, AutoX, dan SAIC Motor menjadi pionir dalam mengembangkan teknologi robotaxi ini.
Apollo Go, misalnya, telah menetapkan target ekspansi ke 100 kota pada tahun 2030, sementara Pony.ai yang didukung oleh Toyota Motor berencana mengoperasikan 1.000 robotaxi pada tahun 2026. Sementara itu, AS yang sedikit tertinggal dari China dalam hal adopsi robotaxi mulai mengejar ketertinggalannya. Waymo, anak perusahaan Alphabet (Google), merupakan satu-satunya perusahaan yang telah diizinkan untuk mengoperasikan robotaxi di AS, dengan rencana ekspansi ke beberapa kota di negara tersebut.
Tak ketinggalan, Tesla juga telah memulai uji coba robotaxi di beberapa kota di AS, seperti Austin dan San Francisco Bay Area. Namun, dampak dari perkembangan teknologi ini mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan sopir online, terutama di China. Sejumlah sopir online khawatir akan kehilangan pekerjaan mereka akibat pertumbuhan robotaxi. Diskusi seputar potensi pengangguran akibat robotaxi sudah membuat banyak orang bertanya-tanya tentang masa depan profesi driver online.
Dengan demikian, perkembangan robotaxi merupakan tantangan serius bagi industri transportasi dan para pekerja di sektor tersebut. Regulasi dan keselamatan akan menjadi poin sentral dalam memastikan perkembangan teknologi ini berjalan sejalan dengan kesejahteraan masyarakat dan pengemudi online. Semua pihak, termasuk pemerintah, perusahaan teknologi, dan pengemudi online, perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan ini agar keberadaan robotaxi dapat membawa manfaat yang nyata tanpa membahayakan profesi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.