Wilayah Indonesia yang terletak di kawasan Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) dikenal memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana gempa dan tsunami. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ada 13 segmen Megathrust yang tersebar di seluruh Indonesia yang menjadi sumber potensi gempa besar. Dua di antaranya, yaitu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, diketahui memiliki risiko tertinggi. Pada Rabu, 7 Mei, gempa berkekuatan M5,2 yang terjadi di Nias Barat dikaitkan dengan zona Megathrust Mentawai-Siberut.
BMKG juga memperingatkan tentang dampak Megathrust pada wilayah selatan Jawa Barat hingga Selat Sunda. Para peneliti memperkirakan bahwa energi yang terkunci di zona subduksi tersebut dapat menyebabkan gempa besar hingga magnitudo 8,7 dan tsunami besar. Tsunami ini diperkirakan bisa mencapai ketinggian 20 meter dan mengancam berbagai wilayah, termasuk Banten, Lampung, hingga Jakarta.
Meski BMKG belum dapat memastikan kapan bencana Megathrust tersebut akan terjadi, langkah-langkah pencegahan dan mitigasi sudah dilakukan. BMKG telah memasang sensor-sensor sistem peringatan dini tsunami InaTEWS menghadap ke zona-zona Megathrust dan melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menghadapi potensi gempa dan tsunami. Selain itu, sistem peringatan dini bencana juga diperiksa secara berkala untuk memastikan kesiapsiagaan masyarakat. Tindakan tersebut diharapkan dapat mengurangi dampak dari potensi bencana Megathrust yang mengancam Indonesia.
