CEO Nvidia, Jensen Huang, mengungkapkan bahwa kecerdasan buatan (AI) dapat mengakibatkan hilangnya pekerjaan manusia jika tidak ada inovasi yang baru. Huang meyakini bahwa selama terdapat ide-ide segar, lapangan kerja masih tetap ada meskipun produktivitas menurun. Investasi AI yang meningkat menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi ancaman terhadap pekerjaan di masa depan. Namun, Huang meyakini bahwa AI juga dapat menciptakan pekerjaan baru melalui kemajuan teknologi yang memfasilitasi terciptanya ide baru. Nvidia, yang memimpin revolusi AI, telah digunakan oleh perusahaan besar seperti Microsoft, Amazon, dan Google untuk operasional mereka. Survei dari Adecco Group tahun 2024 memperlihatkan bahwa AI akan mengurangi jumlah pekerjaan di ribuan perusahaan dalam lima tahun ke depan. Selain itu, survey yang dirilis oleh Forum Ekonomi Dunia pada Januari juga menunjukkan bahwa 41% perusahaan berencana untuk mengurangi jumlah tenaga kerja mereka pada 2030 karena otomatisasi AI. Survey dari Duke University dan Bank Sentral Federal Atlanta dan Richmond pada tahun 2024 menunjukkan bahwa separuh perusahaan besar AS berencana menggunakan AI untuk tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan, seperti pembayaran pemasok atau pembuatan faktur.
Nvidia: Bahaya AI Mampu Menggantikan Perkerjaan Manusia

Read Also
Recommendation for You

Pada tanggal 26 April 1986, dunia menyaksikan tragedi nuklir Chernobyl yang menewaskan sekitar 60.000 jiwa…

Sebuah penelitian terbaru dari ilmuwan Radboud University di Belanda telah mengungkap temuan mengejutkan mengenai akhir…

Perubahan Cuaca di Indonesia: Prediksi BMKG Cuaca di Indonesia dalam beberapa hari ke depan dipengaruhi…

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan baru dalam negosiasi masa depan TikTok dengan memastikan bahwa…

CNBC Indonesia menyelenggarakan Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era…