Berita  

Penemuan Terbaru: Hasil Kawin Campur Manusia dengan Spesies Lain

Tengkorak anak kecil yang ditemukan di Israel berusia 140.000 tahun disebut bisa menjadi bukti kuat bahwa manusia modern pernah melakukan perkawinan campur dengan Neanderthal. Tim peneliti dari Prancis menganalisis tengkorak tersebut menggunakan teknologi CT scan dan menemukan campuran ciri khas dari kedua spesies manusia purba tersebut. Meskipun ada sejumlah ahli yang mempertanyakan kesimpulan studi ini, temuan tersebut memperkuat hipotesis bahwa perkawinan silang antara manusia modern dan Neanderthal terjadi jauh lebih awal dari yang diperkirakan.

Anne Dambricourt Malassé, seorang paleoantropolog, menyatakan bahwa anak tersebut merupakan hibrida antara manusia modern dan Neanderthal. Meskipun ada perdebatan di kalangan ahli, John Hawks dari University of Wisconsin-Madison menyoroti pentingnya analisis DNA sebelum menyimpulkan bahwa anak tersebut merupakan hibrida. Temuan tengkorak anak tersebut, yang disebut sebagai Skhul I, dapat menjadi petunjuk penting dalam menyusun ulang sejarah evolusi manusia.

Skhul I adalah tengkorak seorang anak perempuan berusia 3 hingga 5 tahun yang memiliki campuran ciri-ciri manusia modern dan Neanderthal. Meskipun ada keraguan di kalangan ahli, pembuktian tentang adanya aliran genetik antara kedua spesies manusia tersebut semakin terkuak dengan temuan ini. Melalui teknologi CT scan, para peneliti berhasil menghilangkan plester yang sebelumnya digunakan untuk merekonstruksi tengkorak, memungkinkan studi lebih lanjut tentang karakteristik fisik anak purba tersebut.

Dengan adanya temuan ini, masyarakat ilmiah semakin tertarik dalam meneliti hubungan antara manusia modern dan Neanderthal serta memahami peran hibrida dalam sejarah evolusi manusia. Meskipun masih perlu penelitian lebih lanjut, tengkorak anak Skhul I membuka pintu bagi pemahaman yang lebih dalam tentang kawin campur antar spesies manusia purba.

Source link