Berita  

Heboh Kasus Chromebook: Fakta Sebenarnya!

Laptop ChromebookOS menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir karena adanya masalah dalam pengadaannya selama Nadiem Makarim menjabat Menteri Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi. Kejaksaan Agung sedang menyelidiki pengadaan laptop ini yang seharusnya untuk masyarakat di daerah 3T, namun memiliki kelemahan yang menghambat penggunaannya. Salah satu masalah utama adalah ketergantungan laptop ini pada koneksi internet, yang masih belum efektif di seluruh Indonesia.

Penyidikan Kejagung Abdul Qohar menyebutkan bahwa kerugian negara terjadi karena tujuan pengadaan TIK untuk siswa sekolah di daerah 3T tidak tercapai. Pengadaan laptop ChromebookOS sebelumnya telah diuji coba pada 2019 dengan 1.000 unit namun tidak efektif. Chromebook dirancang untuk koneksi internet yang konstan, meskipun beberapa aplikasi seperti Gmail dan Google Docs dapat diakses secara offline. Chromebook juga memiliki kelebihan seperti baterai tahan lama dan bobot ringan, menjadikannya ideal bagi pelajar.

Nadiem mencatat bahwa pemilihan Chromebook telah melalui proses kajian yang mendalam terkait harga dan spesifikasi perangkat. Meskipun terdapat beberapa kelemahan dalam penggunaannya di daerah 3T, Chromebook masih dianggap lebih murah dan mudah diakses. Chromebook juga fokus pada cloud dengan penyimpanan otomatis di Google Drive. Meskipun terdapat kendala, Chromebook memiliki keunggulan dalam aspek pendidikan dengan kontrol terhadap aplikasi yang ada di dalamnya.

Dengan adanya penyidikan terhadap pengadaan laptop ChromebookOS, diharapkan masalah ini dapat ditangani dengan baik untuk menjamin efektivitas penggunaannya, terutama dalam pendidikan. Chromebook mungkin memiliki kelemahan, namun tetap menjadi pilihan yang baik dalam hal harga dan spesifikasi untuk mendukung proses belajar mengajar.

Source link