Apple baru-baru ini mengumumkan investasi senilai US$500 juta atau setara dengan Rp 8,15 triliun dalam kesepakatan dengan perusahaan tanah jarang AS, MP Materials. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tekanan dari Presiden AS Donald Trump untuk memproduksi ponsel pintar yang populer secara lokal. Kesepakatan tersebut berfokus pada pembelian langsung magnet tanah jarang (Rare Earth Element) dari MP Materials oleh Apple untuk memperkuat rantai pasokan di AS. Selain itu, kemitraan ini juga akan melibatkan upaya daur ulang material magnet tanah jarang untuk produk-produk Apple di masa depan.
Investasi ini sejalan dengan rencana ekspansi Apple di AS, yang telah diumumkan pada awal tahun ini. Apple berupaya untuk memperluas operasinya di AS sebagai respons terhadap ajakan pemerintahan Trump untuk meningkatkan produksi teknologi di dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap China. China telah lama menjadi pengendali pemrosesan tanah jarang yang penting bagi banyak produk teknologi, dan Apple berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada negara tersebut.
Collaboration antara Apple dan MP Materials juga melibatkan pembuatan magnet baru khusus untuk produk Apple di fasilitas MP Materials di Fort Worth, Texas. Pengiriman dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2027 dengan harapan dapat mendukung produksi ratusan juta perangkat Apple di masa depan. Sementara itu, Apple terus berkomitmen untuk menggunakan material daur ulang dalam produk-produknya, termasuk komponen tanah jarang yang didaur ulang.
Secara keseluruhan, kesepakatan ini menunjukkan upaya Apple untuk memperkuat pasokan bahan baku krusial, mempromosikan kerjasama di tingkat lokal, dan terus berinovasi dalam praktik manufaktur yang berkelanjutan. Tidak hanya sekadar respons terhadap tekanan politik, investasi ini juga mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan untuk menciptakan produk yang bertanggung jawab secara ekologis dan strategi manufaktur yang lebih berkelanjutan secara global.