Berita  

Manusia Rp2.400 T: Jika Balik Jadi Mahasiswa, Ilmu Ini yang Ingin Ditekuni

CEO Nvidia, Jensen Huang, membagikan insight menarik jika dia adalah seorang mahasiswa hari ini. Huang menyatakan bahwa jika dia harus memilih kembali, dia akan fokus pada ilmu fisika sains dibandingkan ilmu perangkat lunak. Berbeda dengan ilmu hayati, ilmu fisika adalah cabang ilmu yang melibatkan studi sistem fisika, kimia, astronomi, dan ilmu bumi. Huang sendiri lulus dari Oregon State University dengan gelar teknik elektro pada 1984 dan menerima gelar master di bidang yang sama dari Stanford University pada 1992. Pada tahun 1993, bersama rekannya Chris Malachowsky dan Curtis Priem, Huang mendirikan Nvidia di California.

Sejak Huang menjadi CEO, Nvidia telah berkembang pesat dan menjadi perusahaan paling berharga di dunia dengan mencapai kapitalisasi pasar US$ 4 triliun. Meskipun tidak menjelaskan alasan di balik pilihannya terhadap ilmu fisika sains, Huang optimis tentang “Physical AI” atau “gelombang berikutnya” dalam perkembangan kecerdasan buatan. Menurutnya, dunia telah melalui beberapa tahap kecerdasan buatan, dimulai dari munculnya AI modern sekitar 12 hingga 14 tahun yang lalu dengan kemajuan seperti AlexNet.

Menurut Huang, AI modern mengalami dua gelombang besar, yaitu ‘Perception AI’ dan ‘Generative AI’, yang menunjukkan kemajuan dalam memahami dan menerjemahkan informasi ke dalam berbagai bentuk. Dengan visi yang jelas terhadap masa depan teknologi dan kecerdasan buatan, Huang terus memimpin Nvidia menjadi salah satu perusahaan terdepan dalam inovasi teknologi global.

Source link