Berita  

Tanda Kiamat Dekat, Harga Makanan Kian Melonjak

Krisis iklim tidak hanya memengaruhi suhu dan lingkungan, tetapi juga berdampak pada perubahan harga pangan di seluruh dunia. Sebuah studi terbaru menyatakan bahwa perubahan iklim telah menyebabkan lonjakan harga pangan dan inflasi yang sulit terkendali. Dari AS hingga Asia Timur, harga sayuran dan bahan makanan pokok meroket karena gangguan cuaca ekstrem seperti kekeringan, gelombang panas, dan hujan yang tidak menentu.

Di Amerika Serikat, harga sayuran naik hingga 80% setelah kekeringan parah di California dan Arizona pada 2022, sementara di Korea, harga kol melonjak 70% dalam setahun. Di sisi lain, harga beras di Jepang mengalami kenaikan hampir 50%, sedangkan di China, harga sayuran meningkat 30% selama beberapa bulan terakhir. Bahkan, harga kakao dari Ghana dan Pantai Gading melonjak hingga 300% akibat kekeringan yang parah.

Studi tersebut juga memperingatkan bahwa mengendalikan inflasi pangan akan semakin sulit jika cuaca ekstrem terus terjadi. Bank sentral di berbagai negara mungkin akan menghadapi kesulitan dalam menjaga stabilitas harga. Siklus inflasi yang dipicu oleh tarif dan cuaca ekstrem juga menjadi ancaman serius bagi belanjaan masyarakat di Amerika. Semua itu menunjukkan bahwa perubahan iklim memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap harga pangan dan stabilitas ekonomi global.

Source link

Exit mobile version