Berita  

Ini Alasan CEO Buka-bukaan Pecat Karyawan Diganti AI

Kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai pengganti tenaga kerja manusia mendapat sambutan positif dari para bos perusahaan besar. Seorang konsultan teknologi terkemuka, Elijah Clark, mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Gizmodo bahwa para CEO terlihat antusias terhadap potensi yang dibawa oleh AI. Sebagai seorang CEO sendiri, Clark mengaku telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karena kehadiran AI di perusahaannya.

Menurut Clark, CEO sangat bersemangat dengan AI karena teknologi ini tidak pernah mogok, meminta kenaikan gaji, atau menimbulkan masalah yang harus diatasi oleh pimpinan perusahaan. Banyak CEO lain juga tidak ragu-ragu untuk menggantikan karyawan manusia dengan teknologi AI. Beberapa di antaranya bahkan dengan terbuka mengklaim niat mereka untuk menggantikan tenaga manusia dengan AI.

Meskipun teknologi AI semakin berkembang pesat, terdapat masih keraguan terkait efektivitasnya sebagai pengganti pekerja manusia. Contoh penggunaan robot chat sebagai layanan pelanggan masih menunjukkan kekurangan seperti kelengkungan dan kelambanan dibandingkan dengan pekerja manusia. Namun, ancaman terhadap pekerjaan manusia tetap nyata, dengan CEO mampu melakukan PHK besar-besaran dan beroperasi dengan jumlah karyawan yang lebih sedikit namun mampu menyelesaikan lebih banyak tugas dengan dukungan AI.

Clark menyarankan bahwa manfaat utama AI bagi CEO adalah efisiensi dan laba. Sebagai contoh, ia menceritakan pengalaman memecat sebagian besar tim dukungan penjualannya dan melihat tim yang tersisa mampu menyelesaikan pekerjaan yang sebelumnya memakan waktu seminggu dalam satu hari saja. Dalam pandangannya, dalam hal efisiensi, penggantian tenaga kerja manusia dengan AI adalah langkah yang masuk akal.

Dengan perkembangan AI yang terus meningkat, peran teknologi ini dalam dunia kerja menjadi semakin signifikan. Meskipun masih banyak tantangan yang harus diatasi, CEO dan pimpinan perusahaan semakin terbuka dengan peluang yang ditawarkan oleh teknologi kecerdasan buatan.

Source link