Profesi sebagai driver ojek online masih menjadi pilihan utama bagi sebagian masyarakat di tengah tekanan ekonomi dan persaingan ketat di pasar kerja. Banyak yang memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan tetap demi kesempatan mendapatkan penghasilan dan fleksibilitas waktu yang ditawarkan oleh layanan transportasi berbasis aplikasi ini. Salah satu contohnya adalah Khoerudin (39 tahun) yang telah berprofesi sebagai mitra ojol selama enam tahun terakhir dan mengandalkan penghasilan dari pekerjaan ini untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di Jakarta.
Menurut Khoerudin, penghasilan bulanannya sebagai driver online berkisar antara Rp 8 juta hingga Rp 9 juta. Setiap hari, ia mulai mengangkut penumpang mulai dari pukul 06.00 pagi hingga 22.00 malam dengan sedikit istirahat selama satu hingga dua jam di siang hari. Wilayah operasinya sebagian besar berada di Jakarta Pusat, namun tak jarang ia juga harus mengantar penumpang hingga ke Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.
Meskipun harus bekerja hampir setiap hari, Khoerudin merasa lebih nyaman sebagai driver ojol dibandingkan saat bekerja sebagai pegawai. Ia hanya mengambil cuti satu atau dua hari dalam sebulan, tergantung kebutuhan ekonomi keluarganya. Dengan fleksibilitas waktu dan penghasilan yang stabil, Khoerudin merasa bahwa menjadi seorang driver ojol memberinya kebebasan yang tidak dimiliki oleh pekerjaan sebelumnya.
Menurutnya, kesempatan untuk bekerja dengan waktu yang lebih fleksibel membuatnya merasa lebih nyaman sebagai driver ojol. Dengan demikian, profesi ini memberinya kebebasan yang tidak ia temukan ketika bekerja dalam pekerjaan sebelumnya. Sehingga, Khoerudin semakin yakin bahwa menjadi driver ojol adalah pilihan yang tepat bagi dirinya.