Larangan ekspor chip ke China yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump berdampak buruk, dengan China sekarang membalas dendam dengan meminta perusahaan lokal untuk menghindari chip Nvidia. Trump mencabut larangan ini sebagai upaya negosiasi untuk membuka akses ke logam tanah jarang, sementara Nvidia dan AMD setuju untuk memberikan 15% pendapatan mereka dari China kepada pemerintah AS.
Meskipun larangan diecabut, China tetap melanjutkan aksi pembalasan dengan mengimbau para pemain lokal untuk menghindari chip AS. Larangan ini terutama berlaku untuk penggunaan pemerintahan dan keamanan nasional. China adalah pasar utama bagi pembuat chip AI, sehingga tindakan balasan ini bisa sangat merugikan kedua perusahaan.
CEO Nvidia Jensen Huang juga mengungkapkan kekhawatiran atas potensi kerugian besar jika perusahaannya dikeluarkan dari pasar China. Dia memproyeksikan pertumbuhan pasar AI di China dalam dua hingga tiga tahun menjadi hingga US$50 miliar. Sebuah akun media sosial terkait pemerintah China bahkan menyebut chip H20 buatan Nvidia sebagai tidak aman.
Dengan konflik ini, persaingan pasar chip AI antara AS dan China semakin memanas, mencerminkan ketegangan hubungan kedua negara. Dinamika ini tidak hanya memengaruhi perusahaan chip, tetapi juga memperlihatkan dampaknya terhadap geopolitik global.
